Fungsi Umum Teori Belajar Berdasarkan Pengalaman
Fungsi
|
Contoh
Pengalaman
|
Sebagai kerangka riset
|
Sewaktu
saya kecil, saya sering kali bepergian dengan tidak berpamitan ataupun
menyalam kedua orangtua, tetapi karena ibu memberitahu dan menasehati saya bahwa
tujuan ibu menyuruh saya begitu karena hal tersebut baik dan sopan untuk
dilakukan dan saya pun mengerti sekarang serta tidak akan mengulangi hal itu
lagi.
|
Memberikan
kerangka organisasi untuk item-item informasi
|
sewaktu
saya ingin memasak telur untuk makan siang, wajan yang saya gunakan masih
sedikit basah karena habis dicuci, saya pun langsung mengambil wajan tersebut
dan menaruh minyak goreng diatasnya dengan menghidupkan api yang kecil, dan
sewaktu saya ingin menggoreng telur, minyaknya meletup diatas kompor. Tangan
saya pun terkena minyak panas dan rasanya sakit sekali. Lalu ibu datang dan
memberi tahu kalau ingin memasak atau menggoreng sesuatu pastikan dulu kalau
wajannya telah kering dan tidak basah. Dan dari hal itu, saya belajar dan
mengetahui satu informasi lagi tentang
proses memasak.
|
Mengidentifikasi
sifat dari peristiwa yang kompleks
|
Saat
saya berusia 7 tahun pada waktu itu saya baru menginjak kelas 2 SD. Dahulu
sewaktu SD, saya suka sekali jajan dan minum es dengan memakai gelas dan sedotan.
Setiap kali saya memasukkan sedotan kedalam gelas saya melihat kok sedotannya
menjadi patah atau memendek, tetapi setelah dipelajari saya mengerti kalau
sebenarnya sedotan itu tidak pendek atau patah melainkan karena adanya air
yang seolah-olah mencerminkan atau menggambarkan sedotan tersebut patah atau
memendek.
|
Mereorganisasi
pengalaman sebelumnya
|
Saat
saya pergi berbelanja dengan ibu ke supermarket,saya tidak tau kalau tas dan
barang bawaan lain harus dititipkan ditempat penitipan barang. Lalu saat itu,
ibu menitipkan tasnya di tempat penitipan barang yang tersedia di supermarket
tersebut dan kemudian masuk kedalam supermarket. Jadi, ketika saya disuruh ibu berbelanja ke
supermarket saya sudah tau untuk menitipkan tas dan barang bawaan lain ke tempat
penitipan terlebih dahulu sebelum masuk ke supermarket.
|
Bertindak
sebagai penjelasan kerja dari peristiwa
|
Pernah
suatu ketika saya ada jadwal kuliah pukul 2 siang dan kelasnya berada di
lantai 3. Ketika sudah sampai dikelas, teman saya memberitahu kalau ia ingin
meminta tolong untuk difotokopikan bahan kuliah hari itu. Saya merasa kesal
dan capek karena dia seenaknya saja menyuruh dan itu artinya saya harus turun
lagi ke lantai 1 untuk memfotokopi bahan tersebut dan akhirnya saya turun
juga untuk memfotokopi bahan buat dia. Lalu tidak lama kemudian, ia datang ke
kelas dan mengatakan “makasih ya Beb udah motokopiin buat aku..”. Selain
memberi ucapan terimakasih, ia juga memberika saya kue yang ia bawa dari
rumahnya tadi. Saya pun mengerti tentang hal tersebut bahwa tidak perlu
bersikap emosional karena akhirnya akan diberi pujian dan reward dari teman
saya itu.
|
Perspektif
Psikologis Tentang Faktor-Faktor Utama dalam Belajar
- · Perspektif Behavioris
Fungsi umum teori
belajar adalah sebagai kerangka riset yang dapat dijelaskan melalui Teori
Thorndike yang mengidentifikasi arti penting dari konsekuensi perilaku individu
terhadap proses belajar. Berdasarkan contoh pengalaman saya, saya dapat
mengetahui perilaku apa saja yang baik untuk dilakukan dan yang tidak baik
untuk dilakukan. Tokoh lainnya, Skinner, mengatakan bahwa hubungan
antara stimulus dan respon dapat terjadi melalui interaksi dengan
lingkungannya, yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah laku. Menurutnya
respon yang diterima seseorang tidak mudah, karena stimulus-stimulus yang
diberikan akan saling berinteraksi dan interaksi antar stimulus itu akan
mempengaruhi respon yang dihasilkan. Respon yang diberikan ini memiliki
konsekuensi-konsekuensi. Konsekuensi-konsekuensi inilah yang nantinya
mempengaruhi munculnya perilaku.
- · Perspektif Kognitif
Fungsi
kedua yaitu memberikan kerangka organisasi untuk item-item informasi yang dapat
dijelaskan berdasarkan kondisi belajar dari Gagne. Menurut Gagne bahwa dalam
pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, kemudian diolah sehingga
menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Berdasarkan contoh, pada saat
ibu saya memberitahu bagaimana dan apa yang harus saya lalukan sebelum memasak
telur agar kita tidak terkena minyak panas, dan inilah proses informasi yang
saya terima yang akhirnya akan membentuk suatu hasil belajar yang baru bagi
saya.
- · Perspektif Interaksionis
Mereorganisasi
pengalaman sebelumnya pada fungsi umum teori belajar dapat dijelaskan dengan
Teori Bandura yaitu social learning
dan proses mencontoh atau meniru perilaku orang lain. Pada contoh pengalaman
saya, saya meniru perilaku ibu untuk menitipkan tas dan barang bawaan lain sebelum
masuk kedalam supermarket.
- · Perkembangan Interaksionis
Identifikasi sifat dari
peristiwa yang kompleks pada fungsi umum teori belajar dapat dijelaskan melalui
perkembangan kognitif Piaget yang mengatakan tentang pemikiran eksplanasi
kontradiktif anak terhadap suatu peristiwa atau kejadian. Contoh pengalaman
saya sewaktu saya berusia 7 tahun dan saya berpikir kalau minum air di gelas
dengan menggunakan sedotan pasti sedotannya akan terlihat patah atau lebih
pendek. Setelah kemudian saya mendapat pelajaran fisika pada kelas 5 barulah saya
mengerti kalau sedotan tersebut tidak patah atau memendek tetapi dikarenakan
pantulan air yang seolah-olah mencerminkan sedotannya menjadi patah.