Kamis, 20 Desember 2012

"Penyempurnaan UAS Psikologi Belajar"

Dinamika Pembelajaran Mata Kuliah Psi. Belajar

Sewaktu kenaikan semester tiba, cukup membuat saya bingung untuk  mengambil mata kuliah apa disamping skripsi. Akhirnya, saya mengambil 5 mata kuliah dan skripsi, ternyata mata kuliah pilihan saya masih kurang 1 lagi. Dan jadilah saya mengambil mata kuliah Psikologi Belajar. Pertama kali mengikuti mata kuliah psikologi belajar, Bu Dina langsung menyampaikan kontrak dan kesepakatan pembelajaran di awal. Saat memasuki kelas dan ternyata cukup banyak juga yang mengambil mata kuliah ini, dan saya mengira angkatan 2008 hanya saya saja, ternyata tidak, ada teman saya 1 lagi, Suci. Hehehe.. 

Tak lama kemudian, Bu Dina menyampaikan kontrak kuliah yang berbentuk mindmap. “Wah, keren juga tampilan kontraknya berbentuk mindmap..hehehe” (soalnya baru ini dosen menyampaikan kontrak dengan cara unik). Lalu, Bu Dina menerangkan materi-materi dan tujuan pencapaian mengikuti mata kuliah psikologi belajar ini. Dan Ibu mengatakan, kalau semua tugas nantinya akan berkaitan dengan blog dan posting. Hmmm, blog?! Masih asing terdengar bagi saya.. Saya pun langsung berpikir untuk meminta bantuan teman agar dibuatkan blog, maklum saya belum memiliki blog saat itu sedangkan teman angkatan lainnya sudah memiliki blog hehe..

Lalu Bu Dina mengatakan agar kami membuat kelompok yang terdiri dari 3 orang, jadilah saya sekelompok dengan Serefy dan Juli angkatan 2009, setelah itu Bu Dina membacakan tugas demi tugas yang disepakati bersama yang akan dijalani selama perkuliahan dan tentu saja nantinya hasil tugas tersebut akan diposting di dalam blog.

Singkat kata, jadilah blog yang saya buat dengan bantuan teman saya. Memasuki minggu kedua, ada tugas kelompok yang berkaitan dengan Materi A, minggu ketiga berkaitan dengan Materi B, dst. Tugasnya pun ada yang diposting secara kelompok ada juga yang secara individual. Dalam mata kuliah Psikologi Belajar ini saya merasa bahwa materi-materi yang ada sudah cukup familiar karena telah dipelajari pada semester-semester sebelumnya. Jadi, bagi saya sendiri, pemahaman akan materi-materi maupun tokoh-tokoh psikologi sudah tidak terdengar asing lagi. Banyak hal dan pengalaman selama mengikuti kuliah Psikologi Belajar ini. Bu Dina selalu mengajarkan dan menyampaikan materi dengan mudah dipahami, yang tentu saja berfokus pada student centered agar mahasiswanya terlibat aktif dalam proses belajar.

Pernah pada suatu minggu (minggu ke-4 atau ke-5 ya hehehe saya lupa :D), saat Bu Dina memasuki kelas dan langsung mengatakan “tutup semua buku kalian dan simpan, duduknya kelang-kelang satu”. Seisi kelas pun langsung panik karena takut akan adanya kuis secara tiba-tiba. Saya pun juga ikut panik dan bertanya pada teman disebelah “hah..kenapa?ada kuis ya?duh belom belajar,gak ad abaca buku..” teman-teman yang lain pun langsung berpindah tempat duduk dan kelang satu. Lalu, Bu Dina mengatakan “tenang aja..gak kuis kok”. Kami pun semua menjawab “oohhhh..”. hati pun lega hehehe.. selanjutnya Bu Dina membagikan kertas HVS, karton kecil dan 1 sertifikat yang sudah tidak terpakai lagi. Ternyata kami disuruh membuat kreasi sesuka hati dengan ketiga stimulus yang diberikan tadi, dan diberikan waktu 30 menit. Waduhh, saya pun langsung blank.. apa yang harus saya buat dengan ketiga benda ini”. Akhirnya saya membuat kapal, kipas, dan karton kecilnya dibuat menjadi penyangga kipasnya. Dan di akhir, Bu Dina memberikan reward kepada teman-teman yang membuat karya sekreatif mungkin. 

Saya salut melihat mereka bisa membuat karya yang sangat kreatif lalu saya berkata dalam hati “oohh iya yaa..kenapa gak saya buat seperti benda yang mereka buat yaa..hahhaha.” Seperti teori yang dikatakan Thorndike, yaitu ada tiga komponen penting dari perubahan perilaku : (a) kesempatan dimana perilaku terjadi, (b) perilaku itu sendiri dan (c) konsekuensi dari perilaku. Dalam hal ini, Bu Dina memberikan games dengan tiga stimulus tersebut dan bagaimana kita berproses untuk menjadikannya dalam sebuah perilaku, serta ada konsekuensi dari perilaku yang kita timbulkan. Skinner mengatakan ada suatu reinforcement yang diberikan ketika suatu perilaku yang diharapkan muncul. Setelah games selesai, Bu Dina memberikan reward kepada teman-teman yang membuat karya terbaiknya. Dari hal ini, banyak pengalaman yang bisa kita dapatkan. Ya..itulah proses pembelajaran... tidak semua orang bisa menciptakan karya yang indah tetapi semua orang bisa berkreasi dan berproses serta berusaha untuk menjadikan bagaimana agar semuanya indah. Yang terpenting adalah usaha dan kerja keras kita, semua bisa kita raih asalkan kita tetap mau mencoba. :)

Pada saat tugas mengobservasi ke sekolah, dari sini kita juga banyak mendapatkan pengalaman yang berharga. Kita menjadi lebih tau bagaimana seharusnya peran pengajar dan siswa di dalam kelas. Teman-teman kelompok lain mengatakan, kalau di kelas yang mereka observasi siswanya sangat tidak menunjukkan sebagaimana peran seharusnya sebagai siswa yaitu belajar. Kebanyakan siswa banyak mengobrol dengan siswa lainnya bahkan ada yang main game sewaktu belajar, dan lebih parahnya lagi ada siswa yang tertidur di kelas sewaktu guru menerangkan pelajaran, tetapi sang guru malah membiarkan siswanya tertidur dan tidak menegur. Berbeda dengan hal ini, di kelas yang saya observasi, siswa dan gurunya saling menunjukkan peran sebagaimana mereka di dalam kelas, yaitu belajar. Guru menerangkan materi secara rinci dan memberikan pertanyaan kepada siswa setelah ia menerangkan, siswa pun aktif berdiskusi dan menjawab pertanyaan sang guru. Tak ada satupun siswa yang terlihat bermain game, mengobrol atau tertidur di dalam kelas. Bila dikaitkan dengan Teori Asumsi Belajar Kognitif-Sosial ada 3, yaitu : (a) pemelajar dapat mengabstraksi informasi dari pengamatan terhadap oranglain, membuat keputusan tentang perilaku yang akan dijalankan, (b) tiga cara relasi yang saling terkait antara lingkungan dan kejadian personal internal, (c) belajar adalah akuisisi representasi simbolik dalam bentuk kode verbal dan visual. Dalam hal ini, sebaiknya siswa yang telah mendapatkan informasi berupa pelajaran dari guru, harus bisa membuat suatu keputusan dalam belajar. Siswa, guru, serta pihak sekolah yang terkait juga harus saling bekerjasama agar dapat membangun pembelajaran yang lebih baik lagi kedepannya. Guru juga harus saling membantu dan mengajari siswa mengenai pemakaian symbol dan kode visual maupun verbal kepada siswa agar siswa dapat dengan mudah memahami pelajaran. Inilah realitas sekilas kehidupan di dunia pendidikan kita, masih banyak yang harus kita benahi agar kehidupan pendidikan kita menjadi lebih baik lagi. Pengajar dan siswa sebaiknya saling bekerjasama guna meningkatkan proses pembelajaran dan pengajaran yang dapat menjadikan kehidupan di sekitar dunia pendidikan di Indonesia menjadi lebih maju lagi.

Terkait dengan hal penugasan dalam mata kuliah Psikologi Belajar dengan mata kuliah lain dalam semester ini, saya merasa mata kuliah Psikologi Belajar banyak memberikan hal-hal baru, pengalaman, dan pembelajaran bagi saya. Pada semester ini saya mengambil mata kuliah lain yaitu Psikodiagnostik 1, Perkembangan 1, Pum 2, dan Filsafat. Dalam mata kuliah lain seperti Psikodiagnostik 1, Perkembangan 1, dan Pum 2 tugasnya seperti biasa yaitu hanya presentasi saja, tetapi sekali-sekali dosen juga memberikan tugas pada saat perkuliahan dan biasanya itu adalah tugas kelompok yang dikerjakan hari itu juga dan harus selesai pada saat perkuliahan berakhir. Tugasnya pun tidak sebanyak pada kelas besar karena saya banyak mengambil kelas simultan pada semester ini. Sedangkan pada mata kuliah Filsafat, karena banyak senior angkatan atas yang mengambil termasuk saya, Bapak Dosen hanya memberikan tugas kelompok yang berkaitan dengan psikologi dan filsafat yang harus dikumpul pada saat ujian tengah semester maupun akhir semester. Kami tidak wajib mengikuti perkuliahannya setiap minggu, hanya diberikan tugas kelompok saja. Pada mata kuliah pilihan yaitu Psikologi Belajar ini, boleh dibilang Bu Dina mengajarkan kami dengan cara yang berbeda dan unik. Semua tugas berkaitan dengan e-learning yaitu blog. Cara penyampaian materi pun berbeda dengan kebanyakan mata kuliah lain. Kalau mata kuliah lain hanya presentasi dan tanya jawab, sedangkan di Psikologi Belajar ini kita menjadi lebih tau dan kreatif, misalnya saja pada saat Bu Dina memberikan tugas 3 stimulus yang saya ceritakan diatas, dan ternyata proses kita membuat tiga benda kreatif itu merupakan pembelajaran dari tokoh A. Lalu, ada tugas yang berkaitan dengan pengalaman individu yang nantinya dikaitkan dengan teori dari tokoh B. Tugas yang disajikan dengan cara bermain game dalam kelompok yang nantinya akan berkaitan dengan teori dari tokoh C. Serta tugas observasi sekolah yang harus dikaitkan dengan teori dari tokoh D. Semua hasil tugas nantinya akan diposting di dalam masing-masing blog yang kita miliki. Hal ini cukup sangat unik bagi saya, karena saya mendapatkan hal baru, wawasan baru, dan pengetahuan yang lebih banyak lagi seputar dari pembelajaran e-learning ini. 

Dalam teorinya, Vygotsky menjelaskan adanya perbedaan dan kesiapan individual dalam proses belajar. Perbedaan individual yaitu bagaimana individu menggunakan kapasitasnya yakni, peran mereka dalam personalitas yang merupakan faktor penting dalam menentukan perbedaan individual. Semua orang itu unik dan mempunyai cara belajarnya sendiri, yang penting bagaimana kita bisa memfokuskan perhatian pada sejumlah materi yang diberikan. Kesiapan belajar, dimana dalam hal ini muncul fungsi kognitif, individu harus termotivasi dan dapat menggunakan pemikirannya untuk memproses sejumlah informasi atau materi yang diberikan dosen atau guru dalam sebuah proses belajar mengajar.

Selasa, 18 Desember 2012

UAS PSIKOLOGI BELAJAR

     Dinamika Pembelajaran Mata Kuliah Psi. Belajar

    Sewaktu kenaikan semester tiba, cukup membuat saya bingung untuk  mengambil mata kuliah apa disamping skripsi. Akhirnya, saya mengambil 5 mata kuliah dan skripsi, ternyata mata kuliah pilihan saya masih kurang 1 lagi. Dan jadilah saya mengambil mata kuliah Psikologi Belajar. Pertama kali mengikuti mata kuliah Psikologi Belajar, Bu Dina langsung menyampaikan kontrak dan kesepakatan pembelajaran di awal. Saat memasuki kelas dan ternyata cukup banyak juga yang mengambil mata kuliah ini, dan saya mengira angkatan 2008 hanya saya saja, ternyata tidak, ada teman saya 1 lagi, Suci. Hehehe.. 
     Tak lama kemudian, Bu Dina menyampaikan kontrak kuliah yang berbentuk mindmap. “Wah, keren juga tampilan kontraknya berbentuk mindmap..hehehe” (soalnya baru ini dosen menyampaikan kontrak dengan cara unik). Lalu, Bu Dina menerangkan materi-materi dan tujuan pencapaian mengikuti mata kuliah psikologi belajar ini. Dan Ibu mengatakan, kalau semua tugas nantinya akan berkaitan dengan blog dan posting. Hmmm, blog?! Masih asing terdengar bagi saya.. Saya pun langsung berpikir untuk meminta bantuan teman agar dibuatkan blog, maklum saya belum memiliki blog saat itu sedangkan teman angkatan lainnya sudah memiliki blog hehe..
     Lalu Bu Dina mengatakan agar kami membuat kelompok yang terdiri dari 3 orang, jadilah saya sekelompok dengan Serefy dan Juli angkatan 2009, setelah itu Bu Dina membacakan tugas demi tugas yang disepakati bersama yang akan dijalani selama perkuliahan dan tentu saja nantinya hasil tugas tersebut akan diposting di dalam blog.
     Singkat kata, jadilah blog yang saya buat dengan bantuan teman saya. Memasuki minggu kedua, ada tugas kelompok yang berkaitan dengan Materi A, minggu ketiga berkaitan dengan Materi B, dst. Tugasnya pun ada yang diposting secara kelompok ada juga yang secara individual. Dalam mata kuliah Psikologi Belajar ini saya merasa bahwa materi-materi yang ada sudah cukup familiar karena telah dipelajari pada semester-semester sebelumnya. Jadi, bagi saya sendiri, pemahaman akan materi-materi maupun tokoh-tokoh psikologi sudah tidak terdengar asing lagi. Bnyak hal dan pengalaman selama mengikuti kuliah Psikologi Belajar ini. Bu Dina selalu mengajarkan dan menyampaikan materi dengan mudah dipahami, yang tentu saja berfokus pada student centered agar mahasiswanya terlibat aktif dalam proses belajar. 
     Pernah pada suatu minggu (minggu ke-4 atau ke-5 ya hehehe saya lupa :D), saat Bu Dina memasuki kelas dan langsung mengatakan “tutup semua buku kalian dan simpan, duduknya kelang-kelang satu”. Seisi kelas pun langsung panik karena takut akan adanya kuis secara tiba-tiba. Saya pun juga ikut panik dan bertanya pada teman disebelah “hah..kenapa?ada kuis ya?duh belom belajar,gak ada baca buku..” teman-teman yang lain pun langsung berpindah tempat duduk dan kelang satu. Lalu, Bu Dina mengatakan “tenang aja..gak kuis kok”. Kami pun semua menjawab “oohhhh..”. hati pun lega hehehe.. selanjutnya Bu Dina membagikan kertas HVS, karton kecil dan 1 sertifikat yang sudah tidak terpakai lagi. Ternyata kami disuruh membuat kreasi sesuka hati dengan ketiga stimulus yang diberikan tadi, dan diberikan waktu 30 menit. Waduhh, saya pun langsung blank.. apa yang harus saya buat dengan ketiga benda ini”. Akhirnya saya membuat kapal, kipas, dan karton kecilnya saya buat menjadi penyangga kipasnya. Dan di akhir, Bu Dina memberikan reward kepada teman-teman yang membuat karya sekreatif mungkin. Saya salut melihat mereka bisa membuat karya yang sangat kreatif, lalu saya berkata dalam hati “oohh iya yaa..kenapa gak ku buat seperti benda yang mereka buat itu yaa..hahhaha.” Dari hal ini, banyak pengalaman yang bisa kita dapatkan. Ya..itulah proses pembelajaran... tidak semua orang bisa menciptakan karya yang indah tetapi semua orang bisa berkreasi dan berproses serta berusaha untuk menjadikan bagaimana agar semuanya indah. Yang terpenting adalah usaha dan kerja keras kita, semua bisa kita raih asalkan kita tetap mau mencoba... :) 
     Pada saat tugas mengobservasi ke sekolah, dari sini kita juga banyak mendapatkan pengalaman yang berharga. Kita menjadi lebih tau bagaimana seharusnya peran pengajar dan siswa di dalam kelas. Teman-teman kelompok lain mengatakan, kalau di kelas yang mereka observasi siswanya sangat tidak menunjukkan sebagaimana peran seharusnya sebagai siswa yaitu belajar. Kebanyakan siswa banyak mengobrol dengan siswa lainnya bahkan ada yang main game sewaktu belajar, dan lebih parahnya lagi ada siswa yang tertidur di kelas sewaktu guru menerangkan pelajaran, tetapi sang guru malah membiarkan siswanya tertidur dan tidak menegur. Berbeda dengan hal ini, di kelas yang saya observasi, siswa dan gurunya saling menunjukkan peran sebagaimana mereka di dalam kelas, yaitu belajar. Guru menerangkan materi secara rinci dan memberikan pertanyaan kepada siswa setelah ia menerangkan, siswa pun aktif berdiskusi dan menjawab pertanyaan sang guru. Tak ada satupun siswa yang terlihat bermain game, mengobrol atau tertidur di dalam kelas. Inilah realitas sekilas kehidupan di dunia pendidikan kita, masih banyak yang harus kita benahi agar kehidupan pendidikan kita menjadi lebih baik lagi. Pengajar dan siswa sebaiknya saling bekerjasama guna meningkatkan proses pembelajaran dan pengajaran yang dapat menjadikan kehidupan di sekitar dunia pendidikan di Indonesia menjadi lebih maju lagi.
     Terkait dengan hal penugasan dalam mata kuliah Psikologi Belajar dengan mata kuliah lain dalam semester ini, saya merasa mata kuliah Psikologi Belajar banyak memberikan hal-hal baru, pengalaman, dan pembelajaran bagi saya. Pada semester ini saya mengambil mata kuliah lain yaitu Psikodiagnostik 1, Perkembangan 1, Pum 2, dan Filsafat. Dalam mata kuliah lain seperti Psikodiagnostik 1, Perkembangan 1, dan Pum 2 tugasnya seperti biasa yaitu hanya presentasi saja, tetapi sekali-sekali dosen juga memberikan tugas pada saat perkuliahan dan biasanya itu adalah tugas kelompok yang dikerjakan hari itu juga dan harus selesai pada saat perkuliahan berakhir. Tugasnya pun tidak sebanyak pada kelas besar karena saya banyak mengambil kelas simultan pada semester ini. Sedangkan pada mata kuliah Filsafat, karena banyak senior angkatan atas yang mengambil termasuk saya, Bapak Dosen hanya memberikan tugas kelompok yang berkaitan dengan psikologi dan filsafat yang harus dikumpul pada saat ujian tengah semester maupun akhir semester. Kami tidak wajib mengikuti perkuliahannya setiap minggu, hanya diberikan tugas kelompok saja.   
     Pada mata kuliah pilihan ini, yaitu Psikologi Belajar, boleh dibilang Bu Dina mengajarkan kami dengan cara yang berbeda dan unik. Semua tugas berkaitan dengan e-learning yaitu blog. Cara penyampaian materi pun berbeda dengan kebanyakan mata kuliah lain. Kalau mata kuliah lain hanya presentasi dan tanya jawab, sedangkan di Psikologi Belajar ini kita menjadi lebih paham dan kreatif, misalnya saja pada saat Bu Dina memberikan tugas 3 stimulus yang saya ceritakan diatas, dan ternyata proses kita membuat tiga benda kreatif itu merupakan pembelajaran dari tokoh A. Lalu, ada tugas yang berkaitan dengan pengalaman individu yang nantinya dikaitkan dengan teori dari tokoh B. Tugas yang disajikan dengan cara bermain game dalam kelompok yang nantinya akan berkaitan dengan teori dari tokoh C. Serta tugas observasi sekolah yang harus dikaitkan dengan teori dari tokoh D. Semua hasil tugas nantinya akan diposting di dalam masing-masing blog yang kita miliki. Hal ini cukup sangat unik bagi saya, karena saya mendapatkan hal baru, wawasan baru, dan pengetahuan yang lebih banyak lagi seputar dari pembelajaran e-learning ini. :)

Jumat, 07 Desember 2012

Laporan Observasi "SMK Tritech Informatika"

1.      Nama & NIM Observer
Beby Haryanti & 081301104

2.      Kelas yang diobservasi
Kelas X-RPL Executive

3.      Mata Pelajaran & Nama Guru yg mengajar
Kewirausahaan & diampu oleh Bapak Supriyanto

4.      Waktu Observasi & Durasi
Pukul 11.50 & 30 menit (11.50-12.20)

5.      Jumlah Siswa dalam Kelas
Siswa berjumlah 28 orang

6.      Media pembelajaran yg digunakan guru
Laptop, LCD, whiteboard

7.      Media pembelajaran yg digunakan siswa
Laptop, powerpoint

8.      Situasi fisik kelas
Kelasnya berukuran cukup kecil, udara disekitar kelas cukup dingin karena menggunakan AC, penerangannya cukup baik tetapi kondisi kelas yang terbuka dan tidak kondusif membuat banyak suara-suara yang dapat mengganggu proses belajar

9.      Alat Observasi
Notes, buku psikologi belajar, pena

Sebagai panduan untuk melakukan observasi saya menggunakan Tabel 5.6 dan sebagai kerangka acuan berproses hingga menghasilkan analisis dan laporan saya menggunakan Tabel 5.7

Tabel 5.7
Deskripsi
Tahapan Belajar
Kegiatan Pembelajaran
Persiapan Belajar
         1. Mengarahkan perhatian
Siswa duduk dengan rapid an siap mendengarkan guru menyampaikan materi

         2. Ekspetasi
Guru memberitahukan tujuan-tujuan dari materi yang disampaikan

         3. Retrieval
Guru mencoba untuk mengingat materi-materi sebelumnya dengan bertanya kepada siswa
Akuisi & Kinerja
      4.  Persepsi selektif atas ciri stimulus
Guru memberikan pertanyaan yang disertai dengan contoh kasus

         5. Penyandian semantik
Guru menjelaskan contoh kasus tersebut dan dihubungkan dengan materi yang disampaikan

         6. Retrieval dan respon
Siswa merespon dengan menjawab pertanyaan yang diberikan guru

        7.  Penguatan
Guru memberikan penguatan dengan nilai yang bagus apabila siswa merespon dan aktif dalam kelas
Transfer Belajar
        8. Pemberian petunjuk retrieval
Guru menilai jawaban siswa dengan mengatakan “Ya benar..”

         9.  Generalisasi
Siswa bertanya tetapi mengenai contoh kasus yaitu bagaimana dan usaha apa saja yang dilakukan wirausaha untuk memperoleh keuntungan

“Rata-rata disetiap kelas, siswa sudah menggunakan pembelajaran e-learning dengan menggunakan laptop, powerpoint, dan LCD. Tetapi kondisi fisik sekolah dan kelas yang kurang baik karena terbuat dari pintu kaca jadi dapat membuat kebisingan dari luar dan mengganggu proses belajar, tata letak bangku tiap kelas pun bermacam-macam sehingga kelihatan seperti kelas bimbel. Namun, pada kelas yang saya observasi yaitu di kelas X-RPL Executive, siswanya terlihat aktif belajar dan tidak bermain-main. Banyak siswa yang menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh guru dan ikut aktif terlibat mendengarkan materi yang disampaikan. Hal ini merupakan pengalaman yang sangat berkesan bagi saya untuk melihat dan mengetahui proses serta kondisi belajar pendidikan kita khususnya di sekolah SMK Tritech Informatika ini. Kekurangan observasi karena adanya kebisingan suara dan hal-hal eksternal (dari luar kelas) yang cukup mengganggu, kelebihannya pada kelas yang saya observasi siswanya terlihat aktif belajar dan mendengarkan materi yang disampaikan guru jadi tidak ada yang terlihat bermain game di laptop ataupun tidur, dll. Saran saya semoga pihak sekolah serta guru-guru dan juga siswa saling bekerjasama untuk lebih meningkatkan kesiapan kondisi internal maupun eksternal guna mencapai proses pembelajaran yang lebih baik lagi..” :)
                                                                                                           

Rabu, 14 November 2012

Tugas Individu

Teori Gagne, Piaget, & Bandura

"Mengapa mahasiswa psikologi USU yang mengambil mata kuliah psikologi belajar TA 2012/2013 semester ganjil sebahagian besar tidak memberikan tanggapan di grup sehubungan dengan rencana melakukan observasi di lapangan?"

Teori Gagne :
Ada lima variasi belajar menurut Gagne, yaitu :
1.      Informasi Verbal : Mahasiswa psikologi usu yang mengambil mata kuliah psikologi belajar telah mengetahui informasi bahwa akan diadakannya observasi lapangan ke suatu sekolah
2.      Ketrampilan Intelektual : Dalam hal ini seharusnya mahasiswa psikologi usu yang mengambil mata kuliah psikologi belajar memberikan tanggapan mengenai observasi lapangan tersebut tetapi karena masih dalam minggu-minggu ujian tengah semester jadi tidak banyak yang memberikan tanggapan dan ide-ide atau pendapat mereka
3.      Strategi Kognitif : Memproses kognitif atau pikiran-pikiran dan ide mereka yang berkaitan dengan tugas observasi lapangan yang akan diadakan di suatu sekolah
4.      Ketrampilan Motorik : Memberikan ide atau tanggapan yang berkaitan dengan bagaimana caranya mahasiswa psikologi usu yang mengambil mata kuliah belajar bisa sampai ke tempat tujuan observasi lapangan dilakukan
5.      Sikap : Memberikan sikap positif kepada salah satu tanggapan teman yang mengatakan kita dapat pergi lebih awal yaitu pukul 10 sehingga pada pukul 1siang kita dapat kembali ke kampus dan melanjutkan aktivitas kuliah lagi

Teori Piaget :
Piaget mengatakan proses interaksi dengan lingkungan menghasilkan skema. Skema merupakan pengetahuan kita tentang suatu hal atau peristiwa. Dalam hal ini, mahasiswa psikologi usu yang mengambil mata kuliah psikologi belajar telah mengetahui bahwa akan dilakukannya observasi lapangan ke suatu sekolah tetapi berhubung dalam masa ujian tengah semester jadi tidak banyak yang membuka facebook ataupun grup online. Dalam skema terdapat asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses penambahan informasi kedalam skema yang sudah ada. Disini, mahasiswa psikologi usu yang mengambil mata kuliah psikologi belajar sebagian telah mengetahui komentar atau tanggapan seorang teman yang mengatakan masalah transportasi atau jam keberangkatan ke tempat tujuan observasi lapangan dilakukan, jadi ada proses penambahan informasi baru kedalam skema yang sudah ada tadi. Selanjutnya, akomodasi. Akomodasi adalah penyesuaian yang melibatkan pengubahan skema akibat adanya informasi baru yang tidak sesuai dengan skema yang sudah ada. Dalam hal ini, mahasiswa psikologi usu yang mengambil mata kuliah psikologi belajar menyesuaikan informasi yang baru mereka dapat kedalam skema mereka masing-masing mengenai observasi lapangan tersebut.

Teori Bandura :
Ada3 asumsi dasar yaitu :
1.      Proses belajar membutuhkan pemprosesan kognitif dan keterampilan pengambilan keputusan dari si pemelajar.
Disini mahasiswa psikologi usu yang mengambil mata kuliah psikologi belajar belum sepenuhnya mengetahui atau memproses informasi mengenai observasi lapangan tersebut jadi mereka belum bisa mengambil keputusan karena informasinya belum jelas.
2.      Belajar adalah tiga cara relasi yang saling terkait yang terdiri dari lingkungan, faktor personal dan perilaku.
Disini, mahasiswa psikolgi usu yang mengambil mata kuliah psikologi belajar tidak banyak yang memberikan komentar atau ide mereka yang terkait dengan tugas observasi lapangan karena informasi yang didapat belum terlalu jelas dan tidak ada perilaku modeling disini karena hanya sedikit yang memberi tanggapan mengenai observasi lapangan tersebut.
3.      Belajar membuahkan akuisisi kode verbal dan visual dari perilaku yang mungkin akan dilakukan atau tidak dilakukan dimasa depan.
Seharusnya disini mahasiswa psikologi usu yang mengambil mata kuliah psikologi belajar memberikan kode verbal dan visual perilaku yaitu berupa tanggapan atau komentar mengenai observasi lapangan yang akan dilakukan di suatu sekolah.