Dinamika Pembelajaran Mata Kuliah Psi. Belajar
Sewaktu
kenaikan semester tiba, cukup membuat saya bingung untuk mengambil mata kuliah apa disamping skripsi.
Akhirnya, saya mengambil 5 mata kuliah dan skripsi, ternyata mata kuliah
pilihan saya masih kurang 1 lagi. Dan jadilah saya mengambil mata kuliah
Psikologi Belajar. Pertama kali mengikuti mata kuliah psikologi belajar, Bu
Dina langsung menyampaikan kontrak dan kesepakatan pembelajaran di awal. Saat
memasuki kelas dan ternyata cukup banyak juga yang mengambil mata kuliah ini,
dan saya mengira angkatan 2008 hanya saya saja, ternyata tidak, ada teman saya
1 lagi, Suci. Hehehe..
Tak
lama kemudian, Bu Dina menyampaikan kontrak kuliah yang berbentuk mindmap.
“Wah, keren juga tampilan kontraknya berbentuk mindmap..hehehe” (soalnya baru
ini dosen menyampaikan kontrak dengan cara unik). Lalu, Bu Dina menerangkan
materi-materi dan tujuan pencapaian mengikuti mata kuliah psikologi belajar
ini. Dan Ibu mengatakan, kalau semua tugas nantinya akan berkaitan dengan blog
dan posting. Hmmm, blog?! Masih asing terdengar bagi saya.. Saya pun langsung
berpikir untuk meminta bantuan teman agar dibuatkan blog, maklum saya belum
memiliki blog saat itu sedangkan teman angkatan lainnya sudah memiliki blog hehe..
Lalu
Bu Dina mengatakan agar kami membuat kelompok yang terdiri dari 3 orang,
jadilah saya sekelompok dengan Serefy dan Juli angkatan 2009, setelah itu Bu
Dina membacakan tugas demi tugas yang disepakati bersama yang akan dijalani
selama perkuliahan dan tentu saja nantinya hasil tugas tersebut akan diposting
di dalam blog.
Singkat
kata, jadilah blog yang saya buat dengan bantuan teman saya. Memasuki minggu
kedua, ada tugas kelompok yang berkaitan dengan Materi A, minggu ketiga
berkaitan dengan Materi B, dst. Tugasnya pun ada yang diposting secara kelompok
ada juga yang secara individual. Dalam mata kuliah Psikologi Belajar ini saya
merasa bahwa materi-materi yang ada sudah cukup familiar karena telah
dipelajari pada semester-semester sebelumnya. Jadi, bagi saya sendiri,
pemahaman akan materi-materi maupun tokoh-tokoh psikologi sudah tidak terdengar
asing lagi. Banyak hal dan pengalaman selama mengikuti kuliah Psikologi Belajar
ini. Bu Dina selalu mengajarkan dan menyampaikan materi dengan mudah dipahami,
yang tentu saja berfokus pada student centered agar mahasiswanya terlibat aktif
dalam proses belajar.
Pernah
pada suatu minggu (minggu ke-4 atau ke-5 ya hehehe saya lupa :D), saat Bu Dina
memasuki kelas dan langsung mengatakan “tutup semua buku kalian dan simpan,
duduknya kelang-kelang satu”. Seisi kelas pun langsung panik karena takut akan
adanya kuis secara tiba-tiba. Saya pun juga ikut panik dan bertanya pada teman
disebelah “hah..kenapa?ada kuis ya?duh belom belajar,gak ad abaca buku..”
teman-teman yang lain pun langsung berpindah tempat duduk dan kelang satu. Lalu,
Bu Dina mengatakan “tenang aja..gak kuis kok”. Kami pun semua menjawab
“oohhhh..”. hati pun lega hehehe.. selanjutnya Bu Dina membagikan kertas HVS,
karton kecil dan 1 sertifikat yang sudah tidak terpakai lagi. Ternyata kami
disuruh membuat kreasi sesuka hati dengan ketiga stimulus yang diberikan tadi,
dan diberikan waktu 30 menit. Waduhh, saya pun langsung blank.. apa yang harus
saya buat dengan ketiga benda ini”. Akhirnya saya membuat kapal, kipas, dan
karton kecilnya dibuat menjadi penyangga kipasnya. Dan di akhir, Bu Dina
memberikan reward kepada teman-teman yang membuat karya sekreatif mungkin.
Saya
salut melihat mereka bisa membuat karya yang sangat kreatif lalu saya berkata
dalam hati “oohh iya yaa..kenapa gak saya buat seperti benda yang mereka buat
yaa..hahhaha.” Seperti teori yang dikatakan Thorndike, yaitu ada tiga komponen
penting dari perubahan perilaku : (a) kesempatan dimana perilaku terjadi, (b)
perilaku itu sendiri dan (c) konsekuensi dari perilaku. Dalam hal ini, Bu Dina
memberikan games dengan tiga stimulus tersebut dan bagaimana kita berproses
untuk menjadikannya dalam sebuah perilaku, serta ada konsekuensi dari perilaku
yang kita timbulkan. Skinner mengatakan ada suatu reinforcement yang diberikan ketika suatu perilaku yang diharapkan
muncul. Setelah games selesai, Bu Dina memberikan reward kepada teman-teman yang membuat karya terbaiknya. Dari hal
ini, banyak pengalaman yang bisa kita dapatkan. Ya..itulah proses
pembelajaran... tidak semua orang bisa menciptakan karya yang indah tetapi
semua orang bisa berkreasi dan berproses serta berusaha untuk menjadikan
bagaimana agar semuanya indah. Yang terpenting adalah usaha dan kerja keras
kita, semua bisa kita raih asalkan kita tetap mau mencoba. :)
Pada
saat tugas mengobservasi ke sekolah, dari sini kita juga banyak mendapatkan
pengalaman yang berharga. Kita menjadi lebih tau bagaimana seharusnya peran
pengajar dan siswa di dalam kelas. Teman-teman kelompok lain mengatakan, kalau
di kelas yang mereka observasi siswanya sangat tidak menunjukkan sebagaimana
peran seharusnya sebagai siswa yaitu belajar. Kebanyakan siswa banyak mengobrol
dengan siswa lainnya bahkan ada yang main game sewaktu belajar, dan lebih
parahnya lagi ada siswa yang tertidur di kelas sewaktu guru menerangkan
pelajaran, tetapi sang guru malah membiarkan siswanya tertidur dan tidak
menegur. Berbeda dengan hal ini, di kelas yang saya observasi, siswa dan
gurunya saling menunjukkan peran sebagaimana mereka di dalam kelas, yaitu
belajar. Guru menerangkan materi secara rinci dan memberikan pertanyaan kepada
siswa setelah ia menerangkan, siswa pun aktif berdiskusi dan menjawab
pertanyaan sang guru. Tak ada satupun siswa yang terlihat bermain game,
mengobrol atau tertidur di dalam kelas. Bila dikaitkan dengan Teori Asumsi
Belajar Kognitif-Sosial ada 3, yaitu : (a) pemelajar dapat mengabstraksi
informasi dari pengamatan terhadap oranglain, membuat keputusan tentang
perilaku yang akan dijalankan, (b) tiga cara relasi yang saling terkait antara
lingkungan dan kejadian personal internal, (c) belajar adalah akuisisi
representasi simbolik dalam bentuk kode verbal dan visual. Dalam hal ini,
sebaiknya siswa yang telah mendapatkan informasi berupa pelajaran dari guru,
harus bisa membuat suatu keputusan dalam belajar. Siswa, guru, serta pihak sekolah
yang terkait juga harus saling bekerjasama agar dapat membangun pembelajaran
yang lebih baik lagi kedepannya. Guru juga harus saling membantu dan mengajari
siswa mengenai pemakaian symbol dan kode visual maupun verbal kepada siswa agar
siswa dapat dengan mudah memahami pelajaran. Inilah realitas sekilas kehidupan
di dunia pendidikan kita, masih banyak yang harus kita benahi agar kehidupan
pendidikan kita menjadi lebih baik lagi. Pengajar dan siswa sebaiknya saling
bekerjasama guna meningkatkan proses pembelajaran dan pengajaran yang dapat
menjadikan kehidupan di sekitar dunia pendidikan di Indonesia menjadi lebih
maju lagi.
Terkait
dengan hal penugasan dalam mata kuliah Psikologi Belajar dengan mata kuliah
lain dalam semester ini, saya merasa mata kuliah Psikologi Belajar banyak
memberikan hal-hal baru, pengalaman, dan pembelajaran bagi saya. Pada semester
ini saya mengambil mata kuliah lain yaitu Psikodiagnostik 1, Perkembangan 1,
Pum 2, dan Filsafat. Dalam mata kuliah lain seperti Psikodiagnostik 1, Perkembangan
1, dan Pum 2 tugasnya seperti biasa yaitu hanya presentasi saja, tetapi
sekali-sekali dosen juga memberikan tugas pada saat perkuliahan dan biasanya
itu adalah tugas kelompok yang dikerjakan hari itu juga dan harus selesai pada
saat perkuliahan berakhir. Tugasnya pun tidak sebanyak pada kelas besar karena
saya banyak mengambil kelas simultan pada semester ini. Sedangkan pada mata
kuliah Filsafat, karena banyak senior angkatan atas yang mengambil termasuk
saya, Bapak Dosen hanya memberikan tugas kelompok yang berkaitan dengan
psikologi dan filsafat yang harus dikumpul pada saat ujian tengah semester
maupun akhir semester. Kami tidak wajib mengikuti perkuliahannya setiap minggu,
hanya diberikan tugas kelompok saja. Pada mata kuliah pilihan yaitu Psikologi
Belajar ini, boleh dibilang Bu Dina mengajarkan kami dengan cara yang berbeda
dan unik. Semua tugas berkaitan dengan e-learning
yaitu blog. Cara penyampaian materi pun berbeda dengan kebanyakan mata kuliah
lain. Kalau mata kuliah lain hanya presentasi dan tanya jawab, sedangkan di
Psikologi Belajar ini kita menjadi lebih tau dan kreatif, misalnya saja pada
saat Bu Dina memberikan tugas 3 stimulus yang saya ceritakan diatas, dan
ternyata proses kita membuat tiga benda kreatif itu merupakan pembelajaran dari
tokoh A. Lalu, ada tugas yang berkaitan dengan pengalaman individu yang
nantinya dikaitkan dengan teori dari tokoh B. Tugas yang disajikan dengan cara
bermain game dalam kelompok yang nantinya akan berkaitan dengan teori dari
tokoh C. Serta tugas observasi sekolah yang harus dikaitkan dengan teori dari
tokoh D. Semua hasil tugas nantinya akan diposting di dalam masing-masing blog
yang kita miliki. Hal ini cukup sangat unik bagi saya, karena saya mendapatkan
hal baru, wawasan baru, dan pengetahuan yang lebih banyak lagi seputar dari
pembelajaran e-learning ini.
Dalam
teorinya, Vygotsky menjelaskan adanya perbedaan dan kesiapan individual dalam
proses belajar. Perbedaan individual yaitu bagaimana individu menggunakan
kapasitasnya yakni, peran mereka dalam personalitas yang merupakan faktor
penting dalam menentukan perbedaan individual. Semua orang itu unik dan
mempunyai cara belajarnya sendiri, yang penting bagaimana kita bisa memfokuskan
perhatian pada sejumlah materi yang diberikan. Kesiapan belajar, dimana dalam
hal ini muncul fungsi kognitif, individu harus termotivasi dan dapat
menggunakan pemikirannya untuk memproses sejumlah informasi atau materi yang
diberikan dosen atau guru dalam sebuah proses belajar mengajar.
ulasan yang baik Beby...sayangnya di bagian akhir, nama Vygotsky muncul tapi tidak cukup mendapat pembahasan yang sepadan :)
BalasHapusnext time better..:)